INFO
  • jika data kurang lengkap silahkan ke kentor desa soditan kec lasem kab rembang

Sejarah Desa Soditan

26 Agustus 2016 Kantor Desa Soditan Dibaca 11.982 Kali

Di kota Lasem terdapat sebuah makam tokoh lokal yang sangat terkenal di salah satu desa di lasem. Ia adalah mbah Sudito, beliau merupakan salah satu murid dari Raden Maulana Makdum Ibrahim atau terkenal dengan nama Sunan Bonang pada abad 14 atau tahun 1460-an.

Makam mbah Sudito ini berada di salah satu desa di Kota Rembang, yang sekarang sudah diberi nama desa Soditan. Nama desa Soditan tersebut juga diambil dari nama mbah Sudito, yang merupakan tokoh di desa tersebut yang menyebarkan agama islam.

“Kondisi masyarakat pada saat itu mayoritas penduduk beragama Hindu dan pekerjaan kesehariannya adalah bertani. Pada saat itu masyarakat desa Soditan mayoritas beragama Hindu, dan setelah masyarakat melakukan banyak interaksi pada mbah Sudito, dikit demi sedikit dengan akhlaknya yang baik, akhirnya masyarakat tersebut mulai berubah pikiran, banyak masyarakat yang mengikuti ajaran dari mbah Sudito.

Pada hari itu, kondisi masyarakat yang masih beragama Hindu tersebut karena dahulu kala desa Soditan masih masuk ke dalam kekuasaan kerajaan Majapahit yang pada waktu itu diperintah oleh raja terakhirnya, yaitu Raja Brawijaya, yang pada saat itu juga bersamaan dengan mendirikan kota Lasem sebagai Kradenan.

Tokoh mbah Sudito ini belum diketahui asal-usul keluarganya maupun asalnya darimana. Jika jaman dahulu sorang wali mempunyai tempat khusus baik itu masjid, mushala, ataupun bala pertemuan, tapi mbah Sudito tidak mempunyai sama sekali. Dalam melakukan dakwah, mbah Sudito lebih memilih untuk membaur dengan masyarakat di setiap tempat yang ramai.

“Mengenai sejarahnya, sampai saat ini belum diketemukan baik itu mengenai tulisan dan benda sejarah yang digunakan dakwah oleh mbah Sudito”, kata pak Kahif selaku tokoh desa. Karena mbah Sudito ini merupakan tokoh lokal yang hanya di kenal oleh satu masyarakat satu desa saja, hingga sampai saat ini belum diketahui juga peninggalan atau bukti sejarah yang di anggap otentik.

Berhubung mbah Sudito merupakan tokoh lokal, maka yang mengetahui sosok beliau adalah hanya masyarakat setempat saja. Budaya untuk mengenang sosok mbah Sudiito, biasanya masyarakat desa Soditan rasa bentuk terima kasihnya setiap bulan Suro di adakan Haul (mengirim doa) untuk mengenang perjuangan-perjuangannya yang telah berhasil menyebarkan agama islam, khususnya di desa Soditan.

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun)
Formulir Komentar (Komentar baru terbit setelah disetujui Admin)
CAPTCHA Image
Isikan kode di gambar